Sabtu, 01 Desember 2012

kelam

senandung malam menyibak sepi
derai reruntuhan dedaunan seakan membawa langkahku kian jauh
sayup terdengar jeritan nurani
dalam gejolak rasa benci dan kerinduan
aku terkapar tanpa daya
terhempas oleh ego yang membara
dunia terhilang dalam kelap malam
rasa terjual oleh angkara jiwa yang berontak
ya 
malam kian sunyi
langit kian menangis pilu
bumipun tertawa sahdu
dalam naluri jiwa yang tertipu

Tidak ada komentar: